3 Perkataan Umar bin Khattab yang Langsung Direspon Allah

3 Perkataan Umar bin Khattab yang Langsung Direspon Allah

Umar bin Khattab dikenal sebagai salah seorang sahabat Nabi Muhammad. Jasa dan pengaruhnya dalam dunia Islam sangat besar hingga Michael H. Hart dalam bukunya yang berjudul 100 tokoh paling berpengaruh di dunia, menempatkan Umar bin Khattab pada urutan ke-51.

Sekilas tentang Umar bin Khattab
Umar bin Khattab lahir di Mekah pada tahun 583 H atau 13 tahun pasca tahun Gajah. Ayahnya bernama Khattab bin Nufail, dan ibunya bernama Hamtanah binti Hasyim. Keluarga Umar tergolong kelas menengah dan terhormat. Bagaimana pun juga kakeknya, Nufail bin Abdul Uzza, merupakan seorang hakim di suku Quraish. Suatu keberuntungan bagi Umar bisa dibesarkan dalam lingkungan keluarga tersebut, karena ia menjadi bisa membaca dan menulis, yang merupakan sesuatu yang jarang pada masa itu. 

Umar bin Khattab tumbuh menjadi pribadi yang kuat dan pemberani. Umar pandai dalam bergulat, menunggang kuda, dan berdagang. Dalam bidang perdagangan, Umar sering melakukan perjalanan niaga ke Syam dan Yaman. Ketekunan dan keuletan Umar dalam berdagang mengantarkannya menjadi salah satu orang terkaya di Mekah. 

Umar bin Khattab mempunyai karakter keras. Bahkan, Umar menjadi pemuda yang disegani dan ditakuti pada waktu itu. Karakter ini terus melekat hingga Umar memeluk Islam. Inilah yang kemudian menjadikan Umar dijuluki sebagai Singa Padang Pasir. 

Pendapat Umar bin Khattab yang Menjadi Dasar Hukum Islam
Keislaman Umar bin Khattab merupakan kebanggaan bagi umat Islam. Karena setelah itu, dakwah Nabi Muhammad dapat dilakukan secara terang-terangan. Sebagai seorang sahabat, Umar seringkali memberikan pendapat dan pandangan mengenai peristiwa-peristiwa yang dialami Nabi Muhammad. Begitu pun sebaliknya, Nabi Muhammad menjadikan pendapat dan pandangan Umar sebagai bahan pertimbangan dan acuan untuk membuat keputusan.

Tidak banyak diketahui bahwa beberapa pendapat Umar bin Khattab menjadi faktor penyebab turunnya ayat-ayat Alquran. Pendapat-pendapat tersebut kemudian disebut Muwafaqaat Umar. Berkaitan dengan Muwafaqaat Umar, berikut beberapa ayat Alquran yang turun untuk menguatkan pendapat Umar dan kemudian menjadi dasar bagi hukum Islam. 

3 Perkataan Umar bin Khattab yang Langsung Direspon Allah



Larangan Menyalatkan Jenazah Orang Munafik
Kala itu, Abdullah bin Ubay, seorang pimpinan orang-orang munafik meninggal dunia. Anaknya yang juga bernama Abdullah merupakan seorang muslim dan pengikut setia Nabi Muhammad, meminta kepada Nabi untuk menyalatkan jenazah ayahnya. Mendengar permintaan itu, Rasulullah menunjukkan rasa simpatinya dan hendak menunaikan salat jenazah. 

Namun, dengan segera menghalangi langkah Nabi Muhammad dan mengatakan “Wahai Rasulullah, apakah engkau akan menyalatkan jenazahnya, padahal Tuhanmu telah melarangmu untuk menyalatkannya?”. 

Kemudian, Nabi Muhammad menjawab, “Wahai Umar bin Khattab, sesungguhnya Tuhan hanya memberiku pilihan. Dia telah berfirman dalam surah al-Taubah ayat 80 yang artinya “kamu memohonkan ampun bagi mereka atau tidak kamu memohonkan ampun bagi mereka adalah sama saja. Kendatipun kamu memohonkan ampun bagi mereka tujuh puluh kali, namun Allah sekali-kali tidak akan memberi ampunan kepada mereka. Demikian itu karena mereka kafir kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang fasik”. Dan aku akan melakukannya lebih dari tujuh puluh kali”. 

Umar bin Khattab berkata, “Akan tetapi Abdullah bin Ubay ini orang munafik wahai Rasulullah”

Tidak lama dari peristiwa ini terjadi, Allah SWT merespon pendapat Umar bin Khattab dengan menurunkan ayat Alquran surah al-Taubah ayat 84 yang artinya, “Dan janganlah kamu sekali-kali menyalatkan jenazah seorang pun yang mati di antara mereka, dan janganlah kamu berdiri di kuburnya. Sesungguhnya mereka telah kafir kepada Allah dan Rasul-Nya, dan mereka mati dalam keadaan fasik”.

3 Perkataan Umar bin Khattab yang Langsung Direspon Allah


Diharamkannya Meminum Khamar
Kala itu, Umar bin Khattab gelisah memerhatikan minuman khamar yang telah mewarnai kehidupan muslim sehari-hari. Umar merasa khawatir akan dampak dari minuman ini, seperti yang terjadi pada sahabat yang lalai akan rakaat salat karena mabuk. 

Pada suatu kesempatan bersama Nabi Muhammad, Umar bertanya, “Wahai Rasulullah, kapankah Allah mengharamkan khamar?”. Tidak lama setelah itu, Allah menurunkan surah al-Nisa ayat 43 yang artinya, “Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu sekalian mendekati salat sedangkan kamu dalam keadaan mabuk”


3 Perkataan Umar bin Khattab yang Langsung Direspon Allah


Perintah untuk Berhijab
Kala itu, Umar bin Khattab memerhatikan orang-orang yang datang ke rumah Nabi Muhammad. Dari sekian banyak orang yang datang tidak dapat diketahui secara pasti siapa yang mempunyai tujuan baik dan siapa yang mempunyai tujuan jahat. Karena itu, Umar mendatangi Nabi Muhammad dan berkata, “Wahai Rasulullah, orang-orang yang datang ke rumahmu sangat beragam, ada yang baik perangainya dan ada yang buruk perangainya. Alangkah baiknya jika engkau perintahkan kepada Ummul Mukminin untuk berhijab”

Tidak lama setelah itu, Allah menurunkan surah al-Ahzab ayat 59 yang artinya, “Wahai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin:, “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Karena yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal dan tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. 




Post a Comment for "3 Perkataan Umar bin Khattab yang Langsung Direspon Allah"